KNPB WILAYAH BALIM BARAT NEWS

0

Add caption

TERNATE, LENTERA.CO.ID – Suasana lantai III di ruang Aula Universitas STIKIP Kieraha Ternate, tampak hening ketika film dokumenter dilayarkan. Tempat dimana Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi di selenggarakan, pada 13 November 2018 dini hari.

Demikianlah kegiatan yang di inisiasi oleh sejumlah organisasi, yang diantaranya dari Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan) dan Komuntas Mahasiswa Papua (KMP) yang berkolektif di Kota Ternate.

Nobar dan Diskusi ini mengambil latar dengan film dokumenter berjudul; “Sejarah West Papua” dan Diskusi bertajuk; “Perjuangan Self-Determination West Papua dan Kewajiban Solidaritas Kemanusiaan Rakyat Indonesia” ini di pandu langsung oleh Ketua FRI-WP Malut, Arbi M. Nur, dan Ketua KMP, Daniel Korwa.

Sebelum di mulai, kegiatan di awali dengan “musikalisasi puisi” oleh sejumlah mahasiswa dari Serikat Kebudayaan Masyarakat Indonesia (SE-BUMI) dan beberapa mahasiswa Papua dari KMP
.
Teriak “Hidup mahasiwa”, Hidup Rakyat west Papua”, “Papua merdeka”, tak luput disuarakan untuk membarakan semangat kerumunan mahasiswa.
“Tujuanya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa yang lebih tinggi (ter-ideologisasi) untuk bagaimana melihat persoalan rakyat west Papua” ucap Penanggung jawab kegiatan, Isra Muhlis, kepada sejumlah awak media usai diskusi.

Dirinya mengakui, sejauh ini persoalan rakyat west papua untuk menuntut hak Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) dari pasca di aneksasinya west Papua masuk ke Indonesia pada 1 mei 1963 hingga kini masih belum sampai pada taraf yang lebih tinggi. “artinya perjuangan masih terus berlanjut hingga sekarang dan sampai rakyat papua merdeka,” tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, Ketua Fri-wp Malut, Arbi M. Nur, memaparkan bahwa sejarah bangsa west papua itu telah ada karena sudah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1 desember 1961 itu, namun karena ambisi Soekarno dengan mengeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora), akhirnya kemerdekaan west papua hanya berumur 19 hari.

Setelah Trikora di kumandangkan di alun-alun Yogyakarta pada 19 desember 1961, Lanjut Arbi, disitulah letak kesalahan pemerintahan Indonesia hingga membuat rakyat west papua terus di tindas hingga kini, dan bahkan tidak adanya ruang demokrasi bagi rakyat erat papua.

Oleh karena itulah, dirinya menjelaskan bahwa rakyat west papua yang kini berjuang mempertaruhkan nyawa demi Bintang Kejora itu tidak perlu patah semangat dan terus berjuang karena ada sebagian rakyat indonesia yang telah mendeklarasikan diri mendukung sepenuhnya rakyat west papua untuk menentukan nasib hidup mereka sendiri.

“kita telah belajar dari pengalaman sejarah, baik kolonialisme belanda, fasisme jepang, dan hari ini kita tidak boleh lagi mengulang sejarah yang telah di lakukan oleh pemerintahan kolonialisme sebelumnya, kita tidak mau rakyat dan pemerintahan indonesia menjadi penjajah atau kolonial bagi rakyat yang lain terutama bangsa west papua” papar Arbi

Dirinya juga mengakui bahwa perjuangan mendukung kemerdekaan rakyat west Papua menentukan nasib sendiri juga bagian dari perjuangan demokrasi rakyat indonesia. “harus di akui dan berfikir secara terbuka bahwa memang papua bukan bagian dari Indonesia, mereka mempunyai bangsa sendiri dan berhak untuk menentukan nasib bangsanya sendiri,” jelasnya.

Sementara, Ketua KMP, Daniel Korwa, mengatakan pihaknya menuntut agar pemerintah Indonesia dan Papua untuk segera menyelesaikan pelanggaran Hakeem asasi manusia yang enggan di proses selama ini. “dan berikan hak penentuan nasib sendiri bagi kami, rakyat West Papua,”pungkasnya, sembari mengatakan akan ada aksiuntuk merayakan hari kemerdekaan bangsanya di tanggal 1 desember mendatang.
Rep/Ajun
Sbr: https://www.malut.lentera.co.id


Posting Komentar

"Salam Satu Jari Untuk West Papua*

Emoticon
:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.

 
Top