"Rakyat dan bangsa West Papua sanggup, mampu dan bisa hidup dan bisa mengatur diri sendiri tanpa Indonesia.

"

  KNPB Balim Barat ...!  Rakyat dan bangsa West Papua sanggup, mampu dan bisa hidup dan bisa mengatur diri sendiri tanpa Indonesia. Karena sejarah membuktikan bahwa sebelum Indonesia datang, menduduki, menjajah, menindas dan menjarah bangsa West Papua sejak tahun 1961, rakyat dan bangsa West Papua pernah hidup sebagai bangsa merdeka dan berdaulat selama 8.000 tahun. Dalam spirit ini, siapapun dan posisi apapun Anda sebagai bangsa West Papua HARUS BANGKIT untuk melawan kolonialisme, kejahatan yang dilakukan Indonesia atas Tanah leluhur, tulang belulang dan roh-roh nenek moyang kami."

"Salah dan tidak benar dan sangat berdosa dan tidak ada dasar yang kuat pemerintah Indonesia dan TNI/Polri menindas dan membunuh dan memusnahkan kami di atas tanah leluhur kami sendiri. Waspadalah Anda semua pelaku kejahatan kemanusiaan dan ketidakadilan terhadap bangsa kami, West Papua. Anda tidak ada lari dari kutuk, murka dan malapetaka dari Tuhan. Karena hukum tabur dan tuai tetap berlaku dan menimpa atas para penjahat kemanusiaan turun-temurun."

"Karena itu, bagi Indonesia, cost yang lebih murah tentang penyelesaian persoalan konflik Indonesia dengan bangsa West Papua ialah LEPASKAN rakyat dan bangsa West Papua untuk menjadi Negara Berdaulat dengan jalan damai dan bermartabat. Syarat-syaratnya yang perlu disepakati ialah: 1. Kerjasama di bidang pertahanan keamanan. 2. Kerjasama dalam bidang ekonomi dan pendidikan. 3. Rakyat Indonesia yang ada di West Papua diberikan jaminan keamanan. 4. West Papua dijadikan Negara tujuan tempat Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pemerintah dan anggota TNI/Polri sudah saatnya berpikir, melangkah, dan bertindak dengan rasional, realistis, dan profesional. Jangan kita perpanjang kesengsaraan umat Tuhan pemilik negeri dan tanah ini. Kita harus akhiri penderitaan rakyat West Papua dengan cara bermatabat. Hak hidup dan hak politik mereka harus dikembalikan."

 (Gembala Dr. Socratez S.Yoman). Ita Wakhu Purom, 8 September 2018; 08:01AM.